Pesan Penting Hamdi Muluk untuk Generasi Muda
Karena dijajah oleh penjajah yang sama dan punya kesamaan nasib, pemuda-pemuda zaman dulu ingin menjadi satu.
“Jadi, bersumpahlah para pemuda-pemuda semua itu bagaimana mereka mempersatukan demi tanah yang satu menjadi tanah air Indonesia, menjadi bahasa yang satu yakni Bahasa Indonesia, dan menjadi bangsa yang satu bangsa Indonesia,” imbuhnya.
Koordinator Program Master dan Doktoral Fakultas Psikologi UI ini menjelaskan, para pendiri bangsa membangun bangsa sampai 1960-an.
“Nah, ketika sudah mulai masuk sekitar tahun 80-an, anak-anak ini sudah mulai menikmati pembangunan ini. Apalagi, tanahnya sudah jadi, Indonesianya sudah jadi. Itu yang harus dimanfaatkan generasi muda kita dengan sebaik mungkin,” ujarnya
Namun, menurut dia, masalah kebangsaan yang sebenarnya lebih bermuara kepada manajemen.
“Seperti korpusi itu termasuk salah dalam manajemen di negara ini. Karena ada orang rakus malah dibiarin yang akhirnya menjadi budaya dari dulu sampai sekarang dan diikuti oleh yang muda-muda ini,” ujarnya
Selain itu, menurut, juga masih ada yang mengungkit-ungkit seperti masalah pribumi dan nonpribumi, penduduk lokal dan tidak lokal, gubernur muslim dan gubernur nonmuslim yang membuat masyarakat bangsa ini menjadi agak terpecah belah.
“Itu biasanya politikus atau orang-orang yang punya ideologi-ideologi yang tidak suka dengan Indonesia. Termasuk kaum-kaum radikal yang ingin mendirikan negara khilafah.dan segala macam. Harusnya persoalan-persoalan bahwa kita ini plural, kita ini beda keagamaan, beda budaya dan sebagainya harusnya sudah selesai,” katanya.