Pesawat Jokowi Gagal Mendarat, Ini Cerita Staf Khusus Presiden
jpnn.com, BOGOR - Pesawat Super Puma milik TNI AU yang membawa Presiden Joko Widodo gagal mendarat di Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Minggu (5/1) pagi.
Rombongan yang terdiri dari tiga helikopter lepas landas dari Pangkalan TNI AU Atang Sendjaja, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat pada pukul 08.15 WIB.
Sekitar 15 menit kemudian, dua helikopter yang ditumpangi perangkat kepresidenan yang membawa bantuan logistik untuk pengungsi berhasil mendarat terlebih dahulu di helipad Desa Pasir Madang, Kecamatan Sukajaya. Namun satu pesawat yang ditumpangi Presiden Jokowi tak berhasil mendarat.
Staf Khusus Presiden Angkie Yudistia yang ikut dalam rombongan itu punya kisah tentang gagalnya pesawat yang ditumpangi Jokowi itu. Katanya, saat akan mendarat, cuaca berubah sangat ekstrem dan berkabut tebal. Kondisi inii menyebabkan berkurangnya jarak pandang yang tidak memenuhi standar penerbangan VVIP.
"Saat pesawat yang ditumpangi presiden mau turun, tiba-tiba hujan gede sekali dan berkabut, dan itu pun berhenti dan hujan lagi terus menerus seperti itu," ujar Angkie, Minggu (5/1).
Awalnya pilot Letkol Pnb Yosep Frits berusaha menunggu perubahan cuaca dengan memutari daerah itu, namun yang terjadi kabut semakin tebal. Akhirnya, pilot memutuskan untuk tidak mendarat dan kembali ke Pangkalan TNI AU Atang Sendjaja, Kabupaten Bogor.
"Demi keselamatan presiden. Jadi bapak langsung kembali ke Bogor, dan dua heli yang isinya bantuan untuk warga langsung di bagikan," katanya. (fat/jpnn)