Peserta Toraja Maraton 2017 Bakal Saksikan Pesona Budaya dan Adat Lokal
Lebih lanjut, Eduard menjelaskan kategori yang akan diperlombakan dalam Toraja Marathon 2017 meliputi full marathon (42 Km), half marathon (21 Km), 10K (10 Km), dan 5K (5 Km). Peserta yang mengikuti lomba lari Toraja Marathon ini, bukan hanya sekadar untuk menang atau untuk menyelesaikan lari hingga garis finish.
“Tetapi ingin menikmati alam, budaya, adat istiadat Toraja. Tak sedikit dari para pelari yang berhenti untuk berfoto di tempat pemakaman khas Toraja,” katanya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengapresiasi penyelegaraan Toraja Marathon 2017 yang kedua ini. Event sport tourism ini merupakan cara efektif untuk mempromosikan destinasi wisata sekaligus meningkatkan kunjungan wisatawan.
“Target tahun ini 1.500 peserta, diharapkan membawa dampak langsung maupun tidak langsung pada perekonomian masyarakat setempat,” kata Menpar Arief Yahya.
Pria asal Banyuwangi ini menilai, sport kalau berdiri sendiri, hanya menghasilkan sport event yang habis acara, selesai juga ceritanya. Tourism jika berdiri sendiri, tanpa booster event, dia juga lama menjadi populer.
“Ketika sport bertemu tourism, maka akan membangun portofolio baru dengan sebutan sport tourism! Bagian dari atraksi wisata buatan manusia (man made). Sport event itu media valuenya besar, bahkan 2/3 kali dari direct impact nya,” jelas Menpar Arief Yahya.
Karena itu, mengawinkan dua sektor ini bisa menjadi kekuatan ekonomi baru. Begitu pun ketika marine bersua tourism, healty berjumpa tourism, lalu ziarah atau pilgrim bertemu dengan tourism, dan lainnya.
Saat ini, sekitar 75 persen pertumbuhan sektor pariwisata diperoleh dari wisata olahraga (sportourism). Dampak perekonomian wisata olahraga ini cukup besar bagi daerah destinasi wisata. “Pariwisata akan semakin kuat jika disandingkan dengan sesuatu,” papar Arief Yahya.(adv/jpnn)