btn close ads
Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Pesisir Tangerang Dihantui Abrasi, Rencana Prabowo Ini Diharap Jadi Solusi

Selasa, 28 Januari 2025 – 21:47 WIB
Pesisir Tangerang Dihantui Abrasi, Rencana Prabowo Ini Diharap Jadi Solusi - JPNN.COM
Sejumlah nelayan bersama personel TNI AL membongkar pagar laut yang terpasang di kawasan pesisir Tanjung Pasir, Kabupaten Tangerang, Banten, Sabtu (18/1/2025). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/Spt.

jpnn.com, JAKARTA - Ancaman abrasi di pantai utara Pulau Jawa sudah dalam kondisi mengkhawatirkan. Catatan Kementerian Kelautan dan Perikanan yang dikeluarkan pada 2015 menunjukkan sedikitnya 400 kilometer garis pantai di Indonesia telah tergerus abrasi.

Dari total pantai sepanjang 745 kilometer, 44 persen telah hilang. Termasuk terjadi di pesisir Tangerang, 579 hektare lahan telah hilang sejak 1995-2015.

Jurnal yang dikeluarkan Departemen Geografi Universitas Indonesia berjudul “Monitoring perubahan garis pantai untuk evaluasi rencana tata ruang dan penanggulangan bencana di Kabupaten Tangerang”, menunjukkan semua desa di pesisir mengalami abrasi ataupun akresi selama satu dekade terakhir.

Desa dengan laju dan luas akresi tertinggi berada di Desa Kohod sebesar 31,41 m/tahun dan 55,51 ha.

Desa yang mempunyai laju abrasi tertinggi di Desa Tanjung burung sebesar -23,12 m/tahun dan luas abrasi tertinggi di Desa Desa Ketapang seluas 27,65 ha.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengamini data tersebut.

Dia menyatakan, laju abrasi pantai cukup signifikan bisa sampai 200 hingga 500 m dalam 10 tahun terakhir.

“Sangat terlihat daerah-daerah yang ke mangrove-nya sudah tidak terjaga, sangat riskan tergerus dalam luasan yang cukup signifikan,” ujarnya kepada wartawan, Selasa (28/1).

Jurnal yang diterbitkan Universitas Indonesia menunjukkan semua desa di pesisir Tangerang mengalami abrasi ataupun akresi selama satu dekade terakhir

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Close menu