Pesta Pembukaan Piala Dunia 2014 Kurang Meriah
jpnn.com - SAO PAULO - Kelegaan dan kegembiraan bercampur di tengah opening ceremony Piala Dunia Brasil 2014 di Arena Corinthians, Sao Paulo, Kamis (12/6) sore waktu setempat atau Jumat dini hari WIB, Jumat (13/6). Segala beban pikiran dan tenaga sang tuan rumah terkait ketidakberesan pembangunan sejumlah venue dan infrastruktur luruh bersama musik yang menghentak seisi stadion.
Seisi permukaan lapangan hijau penuh warna-warni. Sejumlah penari datang silih berganti. Mereka mengelilingi bola raksasa kerlap-kerlip yang dikelilingi lampu LED. Untuk menciptakan bola tersebut dibutuhkan sekitar 90 ribu set lampu yang mampu menghasilkan tingkat kilauan cahaya hingga 7 ribu nit (satuan tingkat terang cahaya).
Bola itu lantas terbuka. Trio entertainer kondang keluar dari dalamnya. Mereka adalah Pitbull, Jennifer Lopez (J-Lo), dan Claudia Leitte. Mereka langsung menghentak dengan menyanyikan theme song Piala Dunia We Are One (Ole Ola). Mohammed Assaf, pemenang Palestine Idol juga ikut bernyanyi.
Sekitar 600 penari mengikuti irama lagu. Suasana semakin semarak karena mereka berdandan unik. Ada yang seperti bola, pohon, hingga cangkir, dan gelas lucu.
Lagu resmi Piala Dunia itu semakin kental suasana Brasil dengan tambahan suara perkusi kelompok musik tradisional asal Salvador, Negara Bagian Bahia: Olodum.
"Brasiiiil," teriak J-Lo disambut tepuk tangan penonton yang berjumlah lebih dari 60 ribu orang.
Sejumlah undangan berada di tribun VVIP. Mereka, antara lain, Presiden Brasil Dilma Rousseff, Presiden FIFA Sepp Blatter, hingga legenda Selecao"julukan Brasil"seperti Kaka (mempersembahkan Piala Dunia 2002) dan Cafu (Piala Dunia 1994 dan 2002).
Secara keseluruhan, pesta pembukaan itu berlangsung singkat. Total waktu yang dibutuhkan dari awal hingga akhir hanya 45 menit. Setelah itu, para penonton langsung ke suguhan utama: laga pembuka antara Brasil melawan Kroasia. Tak ada pidato pembukaan dari Dilma maupun Blatter seperti saat Piala Konfederasi tahun lalu yang menuai cemoohan.
Untuk sebuah ajang olahraga terbesar sejagat, pesta pembukaan itu tergolong sederhana. Maklum, Piala Dunia 2014 memang digelar dengan banyaknya keruwetan yang tak lantas berakhir dengan pesta itu digelar.