Petani Tambak Udang Kini Bisa Mendapat Bantuan Ahli Lewat Aplikasi Delos
Jika demikian, maka udang akan tumbuh sesuai dengan bobot yang ditargetkan di awal oleh petambak.
“Jika tambak-tambak udang di Indonesia bisa menerapkan sains, teknologi, dan operasional yang terbaru dan terbarukan, maka produktivitas per hektar para pelaku budi daya di Indonesia akan menjadi lebih kompetitif di ajang global. Peluang ini sangat baik bagi industri perikanan di Indonesia apalagi negara kita adalah negara maritim dengan sumber daya lautnya yang melimpah – bahkan seharusnya bisa melampaui kemampuan maritim negara manapun,” ujar Guntur.
Dalam waktu dekat ini, biasanya petambak udang akan memasuki masa panen parsial.
Pada tahap ini, Delos akan memberikan rekomendasi tentang kondisi air tambak kepada para mitra, juga jumlah persentase udang yang akan dipanen pada tiap kolamnya, hingga pemberian tambahan vitamin, mineral, dan imunostimulan sebelum panen parsial yang akan disarankan, agar udang yang terpanen nanti memiliki bobot yang lebih padat dan mencegah udang melakukan moulting atau berganti kulit.
Budi daya udang dengan penerapan teknologinya tentunya bukanlah hal yang mudah. Sangat perlu bagi petambak menyesuaikan mindset dengan aplikasi tersebut.
“Delos memiliki peran sebagai konsultan ahli yang akan mendampingi petambak dalam berbagai situasi. Lazimnya sebuah tambak udang umumnya, terkadang ada kalanya muncul kondisi krisis atau masalah terjadi. Di saat itulah, DELOS mengeluarkan rekomendasi yang harus dijalankan oleh petambak, dan jika kondisi sudah normal maka petambak harus menjalankan rekomendasi dari DELOS sepenuhnya,” pungkasnya. (flo/jpnn)