Peter Butler: Pertama dalam Karier Saya Dipukul Ofisial Lawan
Termasuk bagaimana pemain bisa menjalankan strategi yang diinginkannya saat menarik Legimin dan memasukkan Felipe pada babak kedua.
“Saya senang sekali melihat pemain, mereka mampu tunjukkan yang terbaik. Kita bermain defensif, tapi ofensif kita juga lebih baik. Babak pertama kita bagus ofensif, tapi defensif kita lemah. Lalu saya masukkan Felipe di babak kedua, dia mampu merepotkan pertahanan dan ciptakan gol. Kemudian Rachmad juga lakukan finishing yang baik,” ungkapnya.
“Kami pantas meraih satu poin ini. Saya senang pemain saya bermain dengan karakter,” timpalnya.
Pada kesempatan ini di hadapan media pun, Butler secara blak-blakan mengungkapkan kekecewaannya.
Padahal, dia berharap usai kejadian tewasnya Haringga Sirla, situasi persepakbolaan bisa lebih baik.
“Saya heran kenapa ofisial bisa masuk lapangan dan pukul saya. Semua badan saya sakit, tapi saya kuat bisa menahan. Bagaimana asisten pelatih dan dua pemain memukul saya. Situasi sepak bola Indonesia tidak baik. Padahal saya tunjuk hormat kepada wasit dan mereka,” ungkapnya.
“Bagaimana sepak bola Indonesia bisa maju. Saya pelatih yang datang dari negara lain. Lantas saya saya dipukul? Saya sudah bilang (ke lawan), hei..jangan-jangan,” bebernya.
Sedangkan, pada kesempatan yang sama penyerang PSMS, Rachmad Hidayat mengungkapkan kunci keberhasilan timnya meraih seri.