Petualangan Zapp, 18 Tahun Berkeliling Dunia Bawa Keluarga
![Petualangan Zapp, 18 Tahun Berkeliling Dunia Bawa Keluarga Petualangan Zapp, 18 Tahun Berkeliling Dunia Bawa Keluarga - JPNN.COM](https://image.jpnn.com/resize/570x380-80/arsip/watermark/2018/08/27/herman-dan-candelaria-zapp-menghabiskan-18-tahun-terakhir-berkeliling-dunia-menggunakan-mobil-tua-empat-anak-mereka-semua-lahir-di-perjalanan-foto-independent.jpg)
Setelah kelahiran Tehue, perjalanan berlanjut. Mereka kembali bertualang dengan mobil kuno yang berjalan pelan itu. Tapi, mereka lantas menjadwalkan mudik ke Argentina tiga tahun sekali. Tujuannya, mereka tetap bisa meng-update kabar keluarga dan sanak saudara.
Candelaria melahirkan dua anak lagi dalam petualangan berikutnya. Paloma, 10, dan Wallaby, 9. Masing-masing lahir di Vancouver Island, Kanada, dan Australia. "Melahirkan di empat negara yang berbeda adalah tantangan tersendiri bagi saya," ujar Candelaria.
Lantas, bagaimana dengan studi anak-anak Herman dan Candelaria? "Saya menjadi guru mereka. Sekolah mereka adalah dunia ini," tegas Candelaria.
Dia mengatakan bahwa anak-anaknya beruntung karena bisa menimba ilmu langsung dari sumbernya tanpa dibatasi tembok dan kurikulum. Tapi, dia juga beruntung karena Argentina punya sistem pendidikan jarak jauh yang bisa menjadi rujukan.
"Kami ke pangkalan NASA untuk menyaksikan pesawat ulang-alik lepas landas. Kami pergi ke Tembok Besar di Tiongkok dan mengunjungi piramida di Mesir," kata Candelaria. Dia menambahkan bahwa tidak semua anak seberuntung empat buah hatinya.
Saat ini keluarga Zapp berada di Prancis. Setelah 18 tahun bertualang, mereka berencana pulang ke rumah. Ke Argentina. Karena itu, sekarang mereka sibuk menggalang dana untuk pulang dengan menjual Spark Your Dream, buku karangan Herman dan Candelaria tentang petualangan keluarganya.
Mereka membutuhkan banyak uang untuk pulang karena si Graham Paige akan dinaikkan kapal menuju masa pensiunnya. Tak lagi ditumpangi.
"Menetap di suatu tempat adalah tantangan baru bagi kami semua. Selama ini kami tidak pernah melakukannya," celetuk Herman. (sha/c7/hep)