PGE Turun Tangan, Lahan Kritis di Tasikmalaya Diguyur Bibit Pohon
jpnn.com, TASIKMALAYA - Pertamina Geothermal Energy (PGE) Area Karaha konsen terhadap kelestarian alam dengan memperhatikan lahan kritis.
Area Manager PGE Karaha Andi Joko Nugroho mengatakan hal itu juga sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan.
PGE menyerahkan secara simbolis 6.000 bibit pohon ganitri, 1.000 bibit alpukat jenis aligator, 12 Kg bibit bunga matahari serta 20 Ton pupuk kandang masing-masing kepada Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat Epi Kustiawan, Kepala Bidang Penataan dan Penaatan Lingkungan Hidup Dinas Liingkungan Hidup Aneu Susana dan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah yang diwakili Anang Lukman.
Bibit tersebut selanjutnya diserahkan kepada Kelompok Tani Hutan Subur Makmur dan Kelompok Tani Hutan Wargi Saluyu sebagai perwakilan masyarakat setempat.
Andi Joko mengungkap kegiatan tersebut merupakan sinergi PGE dengan Dinas Kehutanan sebagai bentuk dukungan perusahaan dalam pemulihan kondisi lahan kritis khususnya di wilayah Desa Kadipaten Kecamatan Kadipaten Kabupaten Tasikmalaya yang merupakan hulu Sungai Cikidang dan merupakan hulu Daerah Aliran Sungai Citanduy.
“Kami berharap melalui kegiatan ini akan mampu memulihkan kondisi sumberdaya lahan agar menjadi lebih produktif, terjaganya kelestarian lingkungan serta ekosistem di sepanjang daerah aliran sungai, yang semua berujung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat itu sendiri baik secara langsung mapun tidak langsung,” ujarnya.
Bekerja sama dengan instansi terkait dan komunitas Purwamekar, PGE juga akan berpartisipasi dalam pemulihan lahan kritis milik Desa Kadipaten melalui penerapan konsep Agroforestry. Di mana lahan usaha tani yang dikelola warga akan dioptimalkan fungsinya melalui kombinasi tanaman alpukat dengan tanaman bunga matahari.
“Kesemuanya ini bertujuan untuk kelestarian lingkungan dan memberikan kemanfaatan bagi masyarakat sekitar, menciptakan multiplier effect melalui peluang-peluang usaha turunan seperti agrowisata serta beralihnya perilaku masyarakat dalam hal pertanian berwawasan lingkungan atau usaha tani konservasi,” tegas Andi.