PGRI Nilai Sekolah di Zona Hijau Tetap Berisiko Tinggi
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Dudung Nurullah Koswara menyarankan pemerintah daerah tidak langsung membuka sekolah di zona hijau. Akan lebih aman bagi siswa, guru, dan orang'tua murid bila Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) tetap dijalankan.
"Menurut Saya, sebaiknya walaupun anak didik ada di zona hijau tetap PJJ. Selama ada zona KOM (kuning, orange dan merah) di daerah lain, ini berisiko. Manusia itu makhluk dinamis dan produktif. Akan ada dinamisasi produktif yang menyebabkan manusia lalu Lalang dari zona KOM ke zona hijau," tutur Dudung kepada JPNN.com, Selasa (16/6).
Sebaiknya, kata Dudung, panduan yang memberi kelonggaaran kepada sekolah di zona hijau direspons secara hati-hati. Terutama oleh pemerintah daerah.
Langkah paling tepat saat situasi masih belum melandai, menurut Dudung, bukanlah mewajibkan anak masuk sekolah.
"Hindari dulu anak tatap muka di sekolah zona hijau. Biarkan semua daerah menghijau dulu," ucapnya.
Dia juga meminta pemerintah melakukan intervensi terutama pada guru-guru honorer dari sekolah sedang ke bawah. Berikan bantuan finansial khusus.
"Dana abadi pendidikan, UN, sarana prasarana, dana ormas penggerak, alirkan dulu untuk bantu guru-guru honorer. Tidak cukup dengan dana BOS 50 persen karena sekolah pun butuh untuk hal lainnya," pungkasnya. (esy/jpnn)