Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Pidato Erdogan Dicekal, Turki Panggil Kedubes Jerman..Panas!

Selasa, 02 Agustus 2016 – 14:05 WIB
Pidato Erdogan Dicekal, Turki Panggil Kedubes Jerman..Panas! - JPNN.COM
Seorang warga mengibarkan bendera Turki. Foto: reuters

jpnn.com - ANKARA - Hubungan Turki dan Jerman memanas. Senin (1/8), Kementerian Luar Negeri Turki memanggil diplomat senior sekaligus kuasa usaha Jerman di Ankara, gara-gara insiden di Cologne, Jerman, sehari sebelumnya.

Ya, Minggu (31/7), otoritas di Cologne dan Mahkamah Konstitusi di Jerman melarang Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berpidato lewat video conference kepada massa pendukungnya, yang sedang menggelar rapat umum di Cologne.

Kemenlu Turki melabeli tindakan Jerman ini sebagai unacceptable, tidak bisa diterima.

"Dalam pertemuan tersebut, Turki menggarisbawahi bahwa aktivitas di Cologne dilakukan secara damai dan ditujukan untuk membela demokrasi dan kebebasan," kata sumber dari Kemenlu Turki, seperti dikutip dari Hurriyet Daily News.

Komunitas warga di Turki di Cologne menggelar unjuk rasa atau rapat umum terbuka itu untuk memprotes aksi kudeta pada 15 Juli.

Sementara dari AFP, juru bicara kedubes Jerman membenarkan bahwa kuasa Jerman di Ankara telah dipanggil terkait insiden Cologne.

Dia juga mengatakan, pemerintahnya wajar mencegah Erdogan menyapa massanya di Cologne karena Jerman adalah rumah terbesar buat diaspora Turki, banyak hal-hal keamanan yang harus dipertimbangkan. Selain itu, beredar juga rumor bakal adanya rapat umum terbuka warga Turki di Jerman, dari massa berseberangan di hari yang sama. Ini membuat otoritas meningkatkan antisipasi.

"Dan panggilan kepada wakil sebuah negara dari Kemenlu negara tuan rumah adalah wajar, peristiwa yang biasa dalam urusan negara sehari-hari," tandas si juru bicara itu. (adk/jpnn)

ANKARA - Hubungan Turki dan Jerman memanas. Senin (1/8), Kementerian Luar Negeri Turki memanggil diplomat senior sekaligus kuasa usaha Jerman di

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News