Pidato Megawati Dinilai Beri Sinyal Kuat Puan Jadi Capres dari PDIP
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Sekretaris NU Jawa Barat (2010-2021), H. Adlan Daie menilai pidato Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dalam pembukaan Rakernas II PDIP mengirim sinyal kuat bahwa Puan Maharani sebagai kandidat kuat calon presiden (Capres) yang hendak diusung partai banteng moncong putih itu dalam kontestasi Pilpres 2024.
Sinyal itu dapat dibaca dari aksentuasi pidato Megawati sebagai pertanda keteguhan sikap politik seorang Ketua Umum PDI Perjuangan.
Menurut Adlan, Megawati dalam pidatonya jelas dan tegas meletakkan peta survei elektoral "hanya boleh dilihat, tidak boleh bergerak mengikuti irama survei".
Megawati meyakinkan para kader PDI Perjuangan justru harus bergerak mengikuti irama aspirasi rakyat.
“Inilah prinsip yang dipegang ibu Mega, berdaulat secara politik, kokoh secara ideologis, dan legitimated secara sosial. Memang tidak mudah menghadapi atas framing media, lembaga survei, dan kekuatan "mainan" politik dari luar PDI Perjuangan,” ujar Adlan.
Selain itu lanjunya, aksentuasi pidato politik Megawati tersebut jelas dan tegak lurus dalam konteks menjaga konstitusi partai.
Bahwa amanat kongres PDI Perjuangan telah memberi mandat dan hak prerogatif tunggal kepada Megawati dalam menentukan Capres yang akan diusung PDI Perjuangan.
Oleh karena itu, Megawati tidak ragu-ragu untuk memecat siapa pun kader PDI Perjuangan yang menurutnya "coba-coba bermanuver di luar garis partai dan bermain dua kaki."