Pikal, Penyambung Lidah dengan Pelatih
Rabu, 29 Desember 2010 – 13:03 WIB
Keberadaan lelaki yang sudah bergelar haji pada 2003 tersebut di jajaran pelatih timnas tak lepas dari permintaan Riedl. Alasan utamanya tentu mereka berasal dari negara yang sama, Austria. Apalagi, Pikal mempunyai latar belakang "keindonesiaan" yang kuat. Selain lancar berbahasa Indonesia, Pikal beristri orang Indonesia. Karena itu, sangat layak Riedl memilih dia sebagai salah seorang asisten.
Nah, melihat posisi Pikal sekarang, agak mengherankan jika sebelumnya dia sulit mendapatkan pekerjaan melatih klub-klub Indonesia. Sebelum menjadi asisten pelatih timnas, pada musim 2009?2010 dia ditolak Persiba Bantul dan Persebaya Surabaya karena dianggap tidak berpengalaman. Bahkan, pada musim 2008?2009 dia ditolak PT Liga Indonesia. Sebab, lisensinya belum memenuhi syarat ketika Persitara Jakarta mendaftarkan dia sebagai pelatih.
?Sekarang saya belum mau memikirkan berkarir di klub. Saya masih punya kontrak dua tahun di timnas," ungkap pelatih yang mendapatkan lisensi A AFC dari kursus kepelatihan yang dihelat PSSI pada 2009 itu. (ali/c11/ari)