Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Pilih Kang Emil, Suara Golkar di Jabar Terancam Terbelah

Selasa, 14 November 2017 – 16:24 WIB
Pilih Kang Emil, Suara Golkar di Jabar Terancam Terbelah - JPNN.COM
Ridwan Kamil. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Langkah DPP Partai Golkar yang lebih memilih mengusung Ridwan Kamil sebagai calon Gubernur Jawa Barat dibanding Dedi Mulyadi dikhawatirkan menimbulkan perpecahan di tubuh partai berlambang pohon beringin tersebut.

Pasalnya, Dedi merupakan kader partai, bahkan saat ini menjabat Ketua DPD Golkar Jawa Barat. Selain itu telah membuktikan kemampuannya memimpin Kabupaten Purwakarta dalam dua periode terakhir.

Sementara Kang Emil, bukan merupakan kader dan baru satu periode memimpin Kota Bandung.

"Jadi bukan tidak mungkin terjadi perpecahan di tubuh partai berlambang pohon beringin tersebut, disebabkan perbedaan aspirasi antara suara di akar rumput (grasroot) dengan pengurus pusat (DPP Golkar) dan pengurus DPD Golkar Jawa Barat," ujar pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago di Jakarta, Selasa (14/11).

Pangi mengemukakan pandangannya, apalagi sebelumnya Golkar disebut-sebut bakal mengusung Kang Dedi. Namun, perubahan sikap baru kemudian terjadi di tengah jalan, menunjukkan adanya potensi perpecahan.

"DPP Golkar tentu punya alasan dan pertimbangan mengapa tak mengusung kader internalnya. Antara lain, alasan popularitas, akseptabilitas dan elektibilitas yang kurang begitu mengembirakan terhadap Kang Dedi," ucapnya.

Alasan lain, bisa saja kata Pangi, didasari faktor yang tak terpublikasi ke publik. Misalnya alasan finansial, kalau mengusung Dedi Mulyadi mungkin kantong pengurus menjadi kering karena tidak ada setoran mahar. Bisa juga karena Dedi bukan bagian dari gerbong Ketua Umum DPP Golkar, Setya Novanto.

"Dugaan saya, bisa juga karena Kang Dedi kurang piawai dan mahir melobi dan mengunci figur serta tokoh sentral atau elite penentu di DPP Golkar,” ucap Pangi.

Golkar disebut-sebut bakal mengusung Kang Dedi. Namun, perubahan sikap baru kemudian terjadi di tengah jalan, menunjukkan adanya potensi perpecahan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close