Pilih Rasional, Golkar dan Hanura Pantau Tren Publik
Senin, 16 Januari 2012 – 07:37 WIB
Di awal reformasi, lanjut dia, ketika ekonomi Indonesia terpuruk dan banyak pemilik perusahaan yang lari ke luar negeri meninggalkan utang, Ical tetap bertahan dan membawa Group Bakrie kembali survive. "Artinya, Pak Ical memiliki tanggungjawab moral yang besar," ujarnya.
Menurut dia, presiden Indonesia mendatang harus punya kemampuan dan kapabilitas mengelola tatanan ekonomi nasional. Bukan lagi sebatas menjual ideologi politik.
Kalau popularitas dan elektabilitas Ical setelah disosialisasikan cukup memadai, kata Firman, Partai Golkar punya konsekuensi untuk mencapreskannya secara resmi. Namun, ketika itu tidak signifikan, keputusan final soal capres diserahkan sepenuhnya kepada Aburizal Bakrie. "Sekarang mumpung baru 2012 awal, partai punya waktu dua tahun unutk sosialisasi," tegasnya.