Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Pilih Tinggal di Rumah Kayu Bikinan Para Tahanan

Kamis, 28 Maret 2013 – 14:07 WIB
Pilih Tinggal di Rumah Kayu Bikinan Para Tahanan - JPNN.COM
Raja Larantuka Don Andre III Marthinus DVG dan Permaisuri Maria Ronny Naema di ruang tamu rumahnya. FOTO: DOAN WIDHIANDONO / JAWA POS
’’Sejak dahulu, Kerajaan Larantuka memang sudah dipersembahkan kepada Bunda Maria. Kami, para raja, hanya menjadi pelaksana duniawi,’’ ungkap Don Marthinus.

Larantuka memang sangat terasa sebagai bekas jajahan Portugis. Agama Katolik begitu merasuk dalam sendi-sendi kemasyarakatan mereka. Tak heran, raja-rajanya pun selalu beragama Katolik.

Mereka memerintah dengan memegang teguh keimanan serta perilaku hidup Katolik yang sederhana. Karena itu, setidaknya tiga kali Kerajaan Larantuka diserahkan di bawah ’’kepemimpinan’’ Bunda Maria.

Pertama, saat pemerintahan Don Gaspar I DVG pada 1665. Lalu, ketika Don Lorenzo I memerintah pada 1887. Juga, era Don Lorenzo III pada 1954. Mereka secara simbolis menyatakan menyerahkan kekuasaan kepada Bunda Maria. Mereka letakkan tongkat kerajaan yang berkepala emas, mahkota emas, sabuk bertakhta berlian, serta rosario (tasbih) emas di bawah kaki patung Bunda Maria.

Larantuka, sebagaimana daerah-daerah lain di Nusantara, masih punya raja yang dituakan. Raja Larantuka sekarang adalah Don Andre III Marthinus DVG.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News