'Pilkada Seharusnya Pesta, Kok di Jakarta Kayak Mau Perang?'
Selasa, 18 Oktober 2016 – 08:59 WIB
Karena saat ini ada pengamat dan ulama dadakan yang memberikan pernyataan yang vulgar.
"Jangan semuanya ikut bicara. Saat ini pengamat dan ulama dadakan yang provokatif. Akibatnya Pilgub DKI Jakarta menjadi panas. Jangan sampai rugi. Kita tetap Indonesia. Kalau sudah terbakar maka kita yang rugi," papar dia.
Dalam dialog ini hadir juga sejumlah narasumber lainnya yakni KH DR Moh Monif, DR Hana Amalia, DR Y.W Junardy, Roy Marten, Mbah Didik Swapranata, KP Norman, Eq Edysa Girsang dan Samuel Lengkey. (wok/dil/jpnn)