Pilkades Pun Jadi Incaran Para Penjudi
jpnn.com - PERTARUNGAN pemilihan kepala desa (pilkades) yang ada di wilayah Kabupaten Bandung ternyata tidak hanya peperangan antara calon dan incumbent. Tapi, juga para penjudi. Taruhannya, tergantung: uang hingga rumah.
Berdasarkan informasi, para penjudi ini tidak hanya ada di Kabupaten Bandung. Tapi, beberapa di antaranya berasal dari luar kota Bandung.
Selentingan menyebutkan, para calon juga melakukan kerjasama dengan penjudi tersebut untuk mendapatkan sokongan dana. Nah, supaya bisa mendongkrak suara, penjudi ini menyewa tukang pencari suara atau biasa disebut cheker. Cheker suara, rata-rata minta imbalan Rp 2.000 per hak pilih.
Dikatakan oleh salah seorang Cheker, mereka bisa mempengaruhi dan mengubah suara tergantung si calon. Intinya, mendongkrak suara di titik yang dinilai kurang bagus.
Cara kerja Cheker, salah satunya dengan memanfaatkan suara ngambang atau golongan putih (golput). Nah suara inilah yang bisa diperjualbelikan baik oleh calon, tim sukses ataupun oleh para penjudi.
’’Tidak hanya itu, kartu suara juga dapat diperjualbelikan kepada siapa yang berani membayar lebih. Sebelum kartu tersebut dimusnahkan,’’ kata sumber tersebut.
Menurut sumber Soreang Ekspres (JPNN Group), suara yang dibeli bisa mencapai Rp 500,000, per hak pilih. Bagi yang tidak punya uang memang sangat mahal. Tapi bagi calon yang banyak uang demi meraih kemenangan pasti akan ditempuhnya.
Dalam pertarungan pilkades tidak jarang incumbent/mantan kembali mencalonkan diri untuk menjadi kades. Apalagi sekarang bisa tiga periode.