Pilot Pesawat Perintis Sok Berani
Menantang Cuaca Buruk, Berujung Kecelakaan MautSenin, 03 Oktober 2011 – 07:29 WIB
Pengamat transportasi udara MTI (Masyarakat Transportasi Indonesia), Suharto Madjid menilai penerbangan perintis yang melayani kawasan terpencil perlu perhatian yang lebih serius dari pemerintah. Sebab, kelihatannya selama ini perhatian hanya dicurahkan pada penerbangan di kota-kota besar saja. "Penerbangan di daerah terpencil selama ini relatif kurang terawasi, kurang tertib," ungkapnya.
Padahal, kata Suharto, potensi kecelakaan lebih tinggi di daerah terpencil karena struktur alam dan cuaca yang sangat sulit untuk penerbangan. Sudah menjadi rahasia umum bahwa terbang di daerah terpencil cukup menakutkan. "Kondisi geografis yang bergunung-gunung ditambah lagi infrastruktur bandara yang masih jelek tentunya membuat risiko kecelakaan sangat besar," tambahnya.
Dengan kondisi seperti itu, lanjut dia, seharusnya diperlukan sumber daya manusia yang lebih handal, tidak hanya pilot yang menerbangkan pesawat tetapI juga petugas bandara. Oleh karena itu, sebaiknya pemerintah segera mengevaluasi kembali kemampuan para pilot dan petugas bandara di daerah-daerah terpencil. "Jangan sampai setelah kejadian baru sadar. Harus ada antisipasi," cetusnya.