Pilpres Usai, Polri Malah Buat Proyek Alkomsus Capres-Cawapres
jpnn.com - JAKARTA - Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane mengatakan Mabes Polri dan Polda Metro Jaya membuat proyek aneh bin ajaib.
Menurutnya, kendati proses pemilihan presiden 2014 sudah selesai tapi Polri dan Polda Metro Jaya justru melakukan proyek pengadaan Alat Komunikasi Peralatan Khusus Pengamanan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden (Alkomsus Pam Capres-Cawapres) senilai Rp 57,4 miliar.
Karenanya, IPW mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi segera mengusut proses proyek aneh bin ajaib ini.
"Diduga terjadi kongkalikong untuk menggerogoti anggaran negara dengan melakukan Proyek Pengadaan Alkomsus Pam Capres-Cawapres di bawah koordinasi Polda Metro Jaya ini," kata Neta dalam keterangan persnya, Senin (4/8).
Dijelaskan Neta, keanehan proyek ini terlihat dari penetapan pemenangnya pada 18 Juli 2014. Lalu, surat penunjukan penyedia barang/jasanya pada 24 Juli 2014 dan penandatanganan kontraknya pada 25 Juli 2014. Padahal, pelaksanaan Pilpres 2014 sendiri sudah berlangsung 9 Juli 2014.
Artinya, kata dia, proyek pengadaan Alkomsus ini tidak berguna dan tidak bermanfaat karena sudah lewat momentumnya. "Seharusnya Alkomsus Pam Capres-Cawapres ini digunakan sejak pasangan capres-cawapres mendaftar ke KPU hingga pelaksanaan Pilpres 9 Juli," kata Neta.
Dia menambahkan pilpres 2014 yang dimulai sejak kampanye 5 Juni berjalan tertib dan aman. Polda Metro Jaya berhasil mengawal proses pesta demokrasi ini dengan baik walau tanpa Alkomsus Pam Capres-Cawapres.
"Namun kondisi ini ternyata dimanfaatkan pihak-pihak tertentu untuk berkongkalikong mengeruk keuntungan pribadi dengan membuat proyek aneh bin ajaib Alkomsus Pam Capres-Cawapres," ujar Neta.