Pimpin Kota Mojokerto, Ita Tak Malu Belajar dari Pakde Karwo
“Majapahit bukan hanya Pulau Jawa dan Indonesia. Tapi menjangkau lebih dari sepertiga Asia Tenggara. Kebesaran tersebut menginspirasi Kota Mojokerto. Kota Mojokerto secara geografis memang kecil, tapi punya semangat yang besar seperti semangat kebesaran Majapahit,” ujarnya.
Terkait pendidikan, sejumlah inovasi telah disiapkan. Di antaranya memacu pendidikan anak-anak muda melalui berbagai macam beasiswa. ”Silakan pilih mau kuliah di kampus mana, nanti dibiayai Pemkot Mojokerto,” ujarnya.
Inovasi pelayanan publik pun tak luput dari perhatian. Keberadaan mal pelayanan publik (Graha Mojokerto Service City) akan dioptimalkan. ”Kami juga siapkan sistem pengaduan semua permasalahan warga. Ada standar operasionalnya, harus dalam waktu cepat tertangani,” ujarnya.
Ning Ita menambahkan, untuk bisa menerapkan terobosan-terobosan itu, dia memerlukan dukungan warga Kota Mojokerto. Selain itu, dia belajar dari tokoh seperti Gubernur Jatim Soekarwo (Pakde Karwo), Ketua Muslimat NU yang juga Gubernur Jatim terpilih Khofifah Indar Parawansa, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, dan sejumlah kepala daerah lain.
“Pakde Karwo punya konsep Jatimnomics dengan pertumbuhan inklusif dan pro-UMKM. Bu Khofifah sosok cerdas, mampu membangun partisipasi ketika menjalankan kepemimpinan. Model-model partisipatoris itulah yang akan saya jalankan di Kota Mojokerto,” jelasnya.
”Bu Risma punya pendekatan teknologi informasi sangat bagus dalam manajemen kota, tentu saya tidak akan malu untuk belajar,” pungkas Ita. (adk/jpnn)