Pimpinan BKSAP Temui Gubernur Bali untuk Persiapan Sidang Parlamen Dunia
jpnn.com, DENPASAR - Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Nurhayati Ali Assegaf didampingi Wakil Ketua Syaifullah Tamliha menemui Gubernur Provinsi Bali, Made Mangku Pastika, di Kantor Gubernur Bali, Senin (24/7).
Pertemuan tersebut untuk membahas Persiapan Penyelenggaraan Konferensi World Parliamentary Forum on Sustainable Development yang akan diselenggarakan pada tanggal 6-7 September 2017 mendatang di Nusa Dua, Bali.
Pada pertemuan tersebut, Nurhayati menyampaikan bahwa DPR RI menginisiasi penyelenggaraan konferensi yang menurut UNEP menjadi forum pertama yang membahas mengenai Sustainable Development (Tujuan Pembangunan Berkelanjutan /SDGs) pada tingkat dunia.
Hal ini merupakan kebanggaan tersendiri untuk Indonesia. Diharapkan konferensi ini akan dihadiri sekitar 300 peserta dari Anggota Parlemen di seluruh dunia serta Institusi Internasional seperti UNEP, dan agen PBB lainnya, Women In Parliament, WPL, GOPAC, UN-SDSN, dan Infid. Nurhayati tidak lupa menyampaikan perkembangan terkini atas persiapan konferensi tersebut kepada Gubernur Bali.
Bali dipilih sebagai tempat konferensi karena memiliki budaya lokal yang erat dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, seperti Tri Hita Karana dengan budaya subaknya, serta memiliki strategi pencapaian pembangunan melalui konsep pembangunan yang “pro poor” (pro masyarakat miskin), “pro job” (pro pekerjaan atau anti pengangguran) dan “pro growth” (pro pertumbuhan ekonomi), serta “pro culture” (pro budaya).
Made Mangku Pastika menyatakan kesiapan pemerintah Provinsi Bali untuk mendukung suksesnya konferensi ini. Hal ini diwujudkan antara lain dengan dukungan untuk mengadakan cultural dinner yang akan dilaksanakan di kediaman Gubernur Bali.
Lebih jauh diharapkan forum ini dapat menjadi wadah bagi Anggota Parlemen untuk saling berbagi pengalaman dan praktik terbaik (best practice) dalam pelaksanaan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) guna mencapai target tujuan Pembangunan Berkelanjutan pada tahun 2030 tanpa ada seorangpun yang tertinggal (leave no one behind).(adv/jpnn)