Pintu 13 Stadion Kanjuruhan Sudah Seperti Kuburan Aremania, Eko Menangis
“Setengah babak pertama masih aman dan tidak terjadi permasalahan apa pun,” ucapnya.
“Setelah peluit panjang, saya mendengar tembakan pertama. Saya curiga. Setelah itu terdengar suara tembakan sampai tujuh kali,” imbuh Eko.
Dia mengaku selama menonton pertandingan di Stadion Kanjuruhan, belum pernah melihat adanya kerusuhan sampai terdengar bunyi tembakan tujuh kali.
Kondisi saat itu kemudian makin kacau. Banyak orang histeris meminta pertolongan.
“Saya diajak oleh teman membantu evakuasi, ada satu, dua, sampai lima orang yang digotong terlihat pingsan. Saya lalu teringat teman-teman dan saudara di (Pintu) 11, 12, 13, dan 14,” tutur Eko.
Eko memutuskan pergi ke Pintu 14 terlebih dahulu. Pintu terbuka. Tidak ada korban meninggal, tetapi ada yang pingsan.
Ketika Eko tiba di Pintu 13, dia tak bisa membendung air mata. Banyak korban berjatuhan, terhimpit dengan suara meminta tolong.
“Saya melihat Pintu 13 sudah seperti kuburan adik-adik saya,” katanya.