Pisah Baik-Baik, Elma Dae Pilih Damai Ketimbang Drama
Menurutnya, ide lagu berasal dari pelajaran kehidupan yang pernah dipetik dari kisah personal.
"Realitanya, kita tidak perlu menyamakan perpisahan dengan drama atau pertengkaran. Relationship yang tidak berjalan sesuai ekspektasi itu memang menyakitkan. Akan tetapi, ketika kita dan pasangan sudah berada di ujung jalan, aku menyadari bahwa berpisah baik-baik, tanpa amarah atau pun dendam, adalah sesuatu yang sangat possible," jelas Elma Dae.
"Tidak semua relationship yang gagal harus berakhir dengan sumpah serapah atau banjir air mata," sambungnya.
Musikus Yovie Widianto, yang pernah menggarap karya-karya Elma Dae sebelumnya, menyambut hangat lagu Pisah Baik-Baik.
Dia mengapresiasi kemauan Elma Dae untuk bertransformasi menjadi penyanyi sekaligus penulis lagu.
"Saya melihat bahwa kemampuan Elma Dae dalam bernyanyi dan sensitivitas yang dimilikinya dalam meniti lirik lagu menjadi sebuah kombinasi yang mengesankan," puji Yovie Widianto.
Berperan sebagai vocal director, Barsena Bestandhi pun mencoba mendorong Elma Dae untuk menjadi versi terbaik lewat Pisah Baik-Baik
Dia merasa tugasnya adalah memastikan Elma Dae memberikan performa vokal yang jujur dan tidak bisa diperbandingkan dengan vokal solois lainnya.
"Mungkin lagu ini terkesan sederhana, tetapi sesungguhnya, dibutuhkan penghayatan yang haruslah on-point yang Elma Dae kemudian eksekusikan. Dari segi vokal, Elma Dae berhasil membuat segala macam amukan rasa menjadi satu kesatuan emosi yang utuh," ujar Barsena Bestandhi.
"Pisah Baik-Baik garapan Elma Dae ini bisa menjadi contoh balada pop modern. Syukurlah lirik dan notasi yang digarap Elma Dae sanggup berpadu dengan produksi dan warna musik tersebut," tutup produser Adrian Rahmat Purwanto.