Pisang Tak Laku, Ibu Ini Begadang Sampai Malam
Hidup sebatang kara, Anak meninggal, suami pergiSenin, 26 September 2016 – 10:35 WIB
“Kadang bisa laku habis terjual semua selama dua hari, kadang juga tidak,” tuturnya.
Tak banyak yang diharapkan Inaq Asiah. Ia hanya ingin mendapatkan sedikit kebahagian di masa tuanya. Terlebih lagi dia hidup sebatang kara. Ia berharap ada seseorang yang dapat meringankan beban hidupnya. Membantunya melewati masa sulit di penghujung usia.
Meski menanggung beban yang berat untuk bertahan hidup di kota besar, Inaq Asiah tak pernah pesimis. Ia selalu yakin akan rencana tuhan di hidupnya.
“Semua sudah takdir dan harus diterima. Tidak boleh menyerah sebelum berjuang,” pungkasnya.(JPG/*/r3/fri/jpnn)