PKB Nilai Pemerintah Gagal Manfaatkan Dukungan Rakyat
jpnn.com - JAKARTA - Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar menilai kebijakan ekonomi pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) tahun 2015 stagnan. Sehingga diperlukan perjuangan keras untuk bangkit pada 2016.
Ini disampaikan ketum partai yang akrab disapa Cak Imin, saat konferensi pers catatan akhir tahun PKB; Refleksi Kebijakan Ekonomi 2015 dan Proyeksi Ekonomi 2016 di DPP PKB, Jakarta Pusat, Senin (28/12). Dia tidak menilai dalam bentuk angka tapi berdasar positif negatif.
"(Catatan PKB untuk pemerintah) belum positif, stagnan. Perlu ada kerja keras. Catatan garis besarnya momentum 2016 harus digunakan betul, tidak seperti 2015. 2016 semua momentum harus betul-betul dimanfaatkan," kata Cak Imin.
Diakuinya bahwa tahun 2015 pemerintahan menghadapi berbagai tantangan ekonomi global, dan ekonomi dalam negeri. Di sisi lain, juga dirasakan kondisi poilitik dalam negeri yang hiruk-pikuk meskipun sebenarnya pada tahun ini mainstreem kekuatan politik ada pada pemerintah.
"Istilahnya pemerintah bikin apa saja pasti didukung. Sayangnya legitimasi kekuatan yang sangat kokoh dan didukung rakyat belum sepenuhnya dimanfaatkan sebaik-baiknya," jelas mantan Menaker itu.
Kondisi itu, kata Cak Imin, disebabkan tiga faktor, diantaranya kabinet tidak solid. "Istilah populer sekarang adalah gaduh, pergaduhan. Ini momentum hilang," tukasnya.
Kedua, faktor ekstrenal global, perang, krisis dan lain sebagainya. Dan ketiga, pemerintah tidak memanfaatkan jumah uang besar dalam APBN secara cermat dan tepat. Hal itu membuat tahun 2015 menjadi periode yang tidak mudah bagi pemerintahan Jokowi-JK dalam menjalankan kebijakan ekonomi.
"Namun, PKB tetap berkontribusi dan mendukung pemerintah melalui catatan penting, ini sumbangsih PKB bagi pemerintahan jokowi-JK dan persiapan menghadapi perekonomian nasional 2016," pungkasnya.(fat/jpnn)