PKS: Jangan Merasa Paling Nasionalis!
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR Jazuli Juwaini menyatakan bahwa partainya telah dua tahun berturut-turut menggelar tasyakuran proklamasi kemerdekaan padai Bulan Ramadan. Proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 memang bersamaan dengan 9 Ramadan 1364 H.
Jazuli mengatakan, tujuan peringatan kemerdekaan RI pada saat Ramadan itu sebagai bentuk ikhtiar PKS untuk menghargai mata rantai sejarah. Karenanya, PKS sejak Ramadan tahun lalu menggelar tasyakuran kemerdekaan RI.
"HNW (Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid,red) selalu mengingatkan agar setiap 9 Ramadhan diadakan syukuran. Ini yang kedua, tahun lalu dilaksanakan di Fraksi PKS di DPR," ujar Jazuli di DPP PKS Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Minggu (4/6).
Menurut Jazuli, tasyakuran merupakan wujud apresiasi kepada pendiri bangsa yang memilih memproklamasikan kemerdekaan bertepatan dengan 9 Ramadan. Sebab, hal itu juga diyakini sebagai keberkahan bagi seluruh rakyat Indonesia.
"Kami memaknai kemerdekaan bukan hanya dari satu sisi, tapi dari sisi lain secara lengkap. Apalagi tokoh yang merumuskan kemerdekaan tak sedikit dari tokoh ormas Islam. Ini menunjukkan peran umat Islam sangat riil dan konkret (bagi kemerdekaan Indonesia, red)," ucapnya.
Jazuli pun mengajak semua elemen bangsa saling bahu-membahu mewujudkan keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia. Menurutnya, tak semestinya ada kelompok yang merasa paling nasionalis dan berjasa bagi NKRI.
"Tidak boleh ada yang mengklaim paling nasionalis, berjasa dan paling NKRI. Klaim tak ada makna kalau tak diimplementasikan. Jadi jangan hanya pandai mengklaim, tapi juga harus berbuat bagi bangsa dan negara," pungkas Jazuli.(gir/jpnn)