Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

PKS Nilai KPU Mendelegitimasi Diri Sendiri

Kamis, 10 Januari 2019 – 11:57 WIB
PKS Nilai KPU Mendelegitimasi Diri Sendiri - JPNN.COM
Hidayat Nurwahid. Foto: Humas MPR/dok.JPNN

jpnn.com - Wakil Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nurwahid memastikan tidak setuju dengan upaya-upaya yang dianggap mendelegitimasi Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Hidayat mengatakan bahwa seharusnya KPU sebagai lembaga negara yang diberi kewenangan, kekuasaan mempunyai anggaran, tampil sebagai lembaga yang legitimate.

Namun, Hidayat justru melihat KPU telah mendeligitimasi diri sendiri. "Jangan kemudian dia kebawa-bawa dengan kondisi yang ada, misalnya tentang perubahan menjadi kotak suara kardus, itu kan mendelegimitasi KPU sendiri," kata Hidayat di gedung parlemen, Jakarta, Kamis (10/1).

Contoh lain, ujar Hidayat, soal penetapan daftar pemilih tetap (DPT) yang berlarut-larut dan kontroversinya berkepanjangan. Selain itu, alasan KPU tidak disepakati dengan dua dua tim sukses calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres), kemudian menghapus pemaparan visi misi.

"Menurut saya itu KPU mendelegitimasi dirinya sendiri," tegasnya.

Harusnya, Hidayat mengatakan, KPU sebagai lembaga yang legitimate, bisa berbuat sebagaimana aturan yang berlaku. Jangan sampai KPU terkesan mengikuti salah satu pihak. Di sisi lain, tidak setuju dengan pihak lainnya.

"Jangan kemudian dia mengikuti satu pihak, kemudian yang lain tidak setuju, dan diikuti, itu merupakan bentuk delegimitasi," katanya.

Menurut Hidayat, hal itu juga bisa membuat publik menduga KPU sudah condong kepada satu kelompok tertentu. "Misalnya juga (soal) nomor urut capres dan cawapres, 1, 2, 3. (Seharusnya) tidak ada 01 dan 02. Tapi, kenapa sekarang seperti begitu?" ungkapnya.

Politikus PKS Hidayat Nur Wahid menilai KPU sudah mendeligitimasi diri sendiri dengan tindakan yang tidak sesuai dengan keinginan kubu Prabowo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close