Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Please, Jangan Menjual Keikhlasan Umat Lewat Pelembagaan 212

Selasa, 30 Januari 2018 – 17:37 WIB
Please, Jangan Menjual Keikhlasan Umat Lewat Pelembagaan 212 - JPNN.COM
Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak. Foto: dok jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjutak mengharapkan kontestan Pilkada Serentak 2018 ataupun tim pemenangannya tidak menggunakan isu agama demi mendulang suara. Sebab, ada gejala menyudutkan calon kepala daerah tertentu dengan isu agama.

Sebagai contoh, pihak yang mengaku sebagai alumnis 212 menggunakan isu agama untuk menggerus dukungan terhadap calon kepala daerah tertentu. “Catatan saya, jangan kemudian memolitikkan keikhlasan umat," ujar Dahnil di gedung Dewan Dakwah Muhammadiyah, Menteng, Jakarta, Selasa (30/1).

Dia menuturkan, Aksi Bela Islam pada 2 Desember 2016 yang selanjutnya dikenal sebagai Aksi 212 merupakan simbol keikhlasan umat. Warga Muhammadiyah dari berbagai daerah pun kala itu berdatangan ke Jakarta demi ikut Aksi 212 di Monas karena merasa sakit hati gara-gara Islam dinista oleh Basuki T Purnama alias Ahok.

Namun, sambung Dahnil, warga Muhammadiyah ikut Aksi 212 bukan untuk mendukung Anies Baswedan-Sandiaga S Uno dalam Pilkada DKI. “Aksi 212 itu sebenarnya simbol keikhlasan umat," tegasnya.

Karena itu Dahnil menegaskan, justru penggunaan nama 212 menjadi persoalan ketika dibelokkan untuk urusan dukungan di pilkada. Dia menduga ada pihak yang hendak melembagakan istilah 212 demi kepentingan politik sesaat.

"Itu justru membuat umat terpecah. Saran saya, setop politisasi keikhalasan umat itu melalui pelembagaan 212 segala macam. Itu yang kami tidak bersepakat," tegasnya.

Karena itu pula Pemuda Muhammadiyah sudah menyerukan kadernya tak perlu ikut aksi reuni Alumni 212 pada 2 Desember 2016. "Kami sampaikan tidak perlu datang. Setop menggunakan keikhlasan umat untuk kepentingan politik," pungkas Dahnil.

Sebelumnya Ketua Umum Persaudaraan Alumni 212 Slamet Maarif mengatakan, pihaknya mempunyai target mengalahkan calon kepala daerah yang diusung oleh partai penguasa. Menurut dia, Alumni 212 menganggap partai tersebut sebagai biang kerok dari permasalahan yang ada di Indonesia.

Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjutak mengharapkan kontestan Pilkada Serentak 2018 ataupun tim pemenangannya tidak menggunakan isu agama.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News