Please, Jangan Sudutkan Kang Emil dengan Isu Menguntungkan Satu Agama
Sahat menilai terkait persoalan janji kampanye untuk satu agama dalam Pilkada DKI Jakarta, tentu hal yang wajar ketika seorang calon kepala daerah (cakada) menyampaikan janji kampanye sesuai dengan konteksnya, yakni kepada siapa janji tersebut disampaikan.
"Jika cakada tersebut menghadiri pertemuan dalam forum yang dihadiri khusus oleh konstituen yang beragama muslim, tentu yang disampaikan adalah program yang berkaitan dengan konstituen tersebut," kata dia.
Lain hal misalnya cakada tersebut bertemu dengan umat Kristen atau agama lainnya, tentu program yang disampaikan yang berhubungan dengan umat agama tersebut.
"Jadi, menurut saya tidak perlulah disebarkan isu hoaks, seakan-akan ada janji kampanye yang diskriminatif. Jangan kita terhanyut lagi dalam politisasi agama, membentur-benturkan agama satu sama lain demi kepentingan politik praktis," kata Sahat.
Dia mengatakan seharusnya saat ini bicara politik gagasan, membangun narasi kampanye yang positif.
"Kita sama-sama bangun Jakarta, membangun Indonesia dengan dasar Pancasila. Jangan lagi kita dibenturkan masalah perbedaan agama, suku, golongan, dan lain-lain," kata Sahat.
Sahat melihat figur Ridwan Kamil adalah pemimpin yang sudah terbiasa memimpin masyarakat yang majemuk. RK, katanya, pemimpin yang berdiri di atas semua golongan.
"Saya yakin untuk DKI Jakarta, beliau akan bisa memimpin di atas semua golongan, memberikan kebijakan dan program yang seadil-adilnya untuk semua suku, agama, golongan. Mengusahakan bagaimana kemudian rakyat kita bisa sejahtera, masyarakat dapat melakukan aktivitas ekonomi dengan mendapat keberpihakan dari pemerintah," kata Sahat. (rhs/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini: