PLN Minta Warga Bekerja Sama Mengatasi Gangguan Jaringan
“Di Likupang nantinya juga ada PLTG, di Buroko juga ada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dengan daya 2x50 Mw. Surplus banyak kita, jadi sewa kapal nantinya akan dievaluasi lagi. Besar kemungkinan tahun depan ngak sewa lagi,” imbuhnya.
Disinggung soal target elektrifikasi tahun ini, dirinya menyatakan pihaknya mendapatkan kenaikan sekira 10 persen bila mengacu realisasi tahun lalu.
“Kita targetkan penyambungan pelanggan baru sebanyak 105.000 pelanggan. Tahun lalu kita menyambung sebanyak 90.000 pelanggan baru. Lewat pembangunan sejumlah pembangkit kita, terlebih fokus kita meningkatkan produksi listrik melalui sumber energi terbarukan. Intinya bila diminta melakukan elektrifikasi kita siap, tapi perlu dukungan juga dari pemerintah kabupaten/kota setempat, hitung-hitungannya kan juga ada,” imbuhnya seperti dilansir Manado Post (Jawa Pos Group).
Memang bila melihat kucuran subsidi listrik tahun sebelum, tidak sedikit dana yang harus digelontorkan pemerintah. Sebanyak Rp 60,44 triliun dikucurkan. Lewat kebijakan ini, diharapkan mampu menghemat uang negara Rp 45 triliun. Diharapkan pada akhir 2019 rasio elektrifikasi Indonesia bisa 97,35 persen. Hampir serupa dengan, kondisi elektrifikasi di Sulut yang telah mencapai 97 persen.
Sementara itu, Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia Perwakilan Sulut Aldy Lumingkewas menyatakan, dengan adanya kenaikan TDL awal Juli, wajib dibarengi dengan peningkatan serta perbaikan kualitas layanan.
“Sehingga masyarakat juga benar merasakan dampaknya. Jangan hanya mengejar profit saja, kadang tidak ada kendala cuaca, listrik padam. Begitupun dengan pengukuran penggunaan listrik, kadang petugas sudah tidak lagi melakukan pengecekan. Ini harus diperbaiki, bagaimanapun juga kepuasan pelanggan harus menjadi prioritas PLN,” tandasnya.(JPG/mp/jpnn)