PLN Percepat Pembangunan 35 Ribu Mw
jpnn.com - JAKARTA - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) terus berupaya mempercepat pembangunan listrik 35 ribu Mega Watt, untuk menggerakkan sektor-sektor strategis khususnya kedaulatan energi.
Hingga kuartal pertama 2016, sebanyak 12.226,8 Mw dari total 35 ribu Mw atau 34,4 persen, yang akan dibangun dalam lima tahun sedang tahap perencanaan. Kemudian, sebanyak 8.377,7 Mw atau 23,6 persen sedang dalam tahap pengadaan. Selain itu, PLN juga telah melakukan banyak penandatanganan kontrak jual beli.
"PLN telah melakukan kontrak jual beli/Power Purchase Agreement (PPA) sebesar 10.941 Mw atau 30,8 persen," ujar Manajer Senior Public Relations PLN Agung Murdifi dalam siaran persnya, Senin (9/5).
Sementara itu, untuk progres konstruksi sudah mencapai 3.862 Mw atau 10,9 persen meliputi pembangunan pembangkit, transmisi dan Gardu Induk. Di mana 397 Mw pembangkit telah berhasil beroperasi dan masuk sistem kelistrikan. Seperti Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Gorontalo, yang mampu beroperasi maksimal dan mengatasi defisit listrik di Gorontalo.
“Pembangunan PLTG Gorontalo ini relatif cepat, sejak dibangun pada September 2015, pembangkit berkapasitas 100 Mw ini telah mampu beroperasi dan menambah keandalan listrik sistem Sulawesi Utara dan Gorontalo,” imbuh Agung.
Agung menambahkan bahwa sebagian besar pembangkit listrik merupakan bagian dari proyek 35 ribu Mw ditargetkan beroperasi pada 2019.
“Perlu diketahui bahwa membangun pembangkit itu membutuhkan waktu yang lama, misalnya pembangkit berbahan bakar batubara (PLTU ) atau berbahan bakar gas (PLTG). Meski mebutuhkan waktu lama, kami akan bekerja keras untuk memenuhi target agar setiap tahun ada pembangkit yang sudah beroperasi,” tanda Agung. (chi/jpnn)