PM Australia Gunakan Aplikasi Messanger Privat Untuk Berkomunikasi
PM Australia Malcolm Turnbull dikenal sebagai sosok yang menggilai teknologi. Baru-baru ini kantor Perdana Menteri mengaku kalau pemimpin benua kanguru tersebut tidak menggunakan layanan email yang disediakan pemerintahnya.
Malcolm Turnbull menggunakan aplikasi pilihan sendiri untuk berkomunikasi. Foto: AAP.
Saat masih menjabat sebagai Menteri Telekomunikasi, Malcolm Turnbull pernah mengaku kalau ia menggunakan aplikasi WhatsApp untuk berkomunikasi, setelah mengatakan penggunaan teknologi SMS untuk berkomunikasi dengan sesama politisi dan menteri tidak aman.
Ia pun mengatakan kalau dirinya adalah pengguna aplikasi Wickr. Wickr adalah aplikasi pengirim pesan, atau messanger, dengan mengenkripsi data yang dikirimkan.
Enkripsi sendiri adalah proses membuat sandi atau mengacak data untuk menyelubungi pesan yang sesungguhnya. Dengan enkripsi, metadata kemudian tidak bisa ditelusuri dan data kemudian akan hancur dengan sendirinya setelah dibaca.
Kebiasaan menggunakan aplikasi messanger yang lebih aman ini masih ia teruskan meski telah menjadi perdana menteri, yang biasanya menggunakan server keamanan federal Australia.
"Banyak anggota parlemen dan menteri yang menggunakan sistem pengirim pesan privat, termasuk SMS, WhatsApp, Wikcr, dan lain sebagainya, termasuk email pribadi untuk mengirimkan materi yang tidak sensitif, demi alasan kenyamanan dan keamanan," ujar juru bicara kantor Perdana Menteri Australia.
"Semua komunikasi atau rekaman dari seorang menteri, yang berhubungan dengan tugasnya, berpotensi tunduk pada [Undang-undang] Kebebasan Informasi baik di SMS, maupun dengan menggunakan email pribadi atau server yang disediakan untuk email pemerintah," jelasnya.
Undang-Undang Kebebasan Informasi yang disahkan pada tahun 1982 di Australia memperbolehkan mengakses dokumen milik pejabat pemerintah untuk menjaga akuntabilitas dan transparansi pemerintah. Yang termasuk dalam dokumen ini adalah informasi pribadi.