PM Cameron Dituding Langgar Etika
Jumat, 22 Juli 2011 – 23:19 WIB
LONDON - Tekanan atas Perdana Menteri (PM) Inggris David Cameron, 44, sebagai buntut terungkapnya skandal penyadapan telepon oleh tabloid News of the World (NOTW) belum berakhir. Kali ini tuduhan terkait masalah pelanggaran etika dialamatkan kepada pemimpin Partai Konservatif tersebut. Pasalnya, dia diduga bertemu dengan taipan Rupert Murdoch (bos News Corp, induk dari News International selaku perusahaan yang membawahi NOTW) untuk membahas tawarannya terkait pembelian mayoritas saham jaringan televisi satelit BSkyB. Selang sehari setelah Cameron menyatakan penyesalan karena telah mempekerjakan mantan redaktur NOTW Andy Coulson sebagai direktur komunikasi, di depan parlemen kemarin (21/7) dia menghadapi tuduhan yang memojokkan terkait hubungannya dengan sang raja media itu. Murdoch, yang terbang meninggalkan Inggris pada Rabu lalu (20/7) setelah 11 hari sibuk menjawab berbagai tuduhan terkait tanggung jawabannya atas skandal penyadapan tersebut, akhirnya mengurungkan niatnya menawar saham BSkyB awal bulan ini. Skandal itu juga mengakibatkan Murdoch menutup tabloid paling laris yang telah berusia 168 tahun miliknya tersebut.
Cameron mengakui telah bertemu dengan sejumlah petinggi News Corp. bawahan Murdoch terkait kesepakatan tentang penawaran saham BSkyB itu di depan parlemen. Tetapi, dia membantah ada pembicaraan yang tidak patut.
Wakil Perdana Menteri (PM) Inggris Nick Clegg pun membela atasannya itu kemarin."Dia (Cameron) dengan jelas telah menyatakan bahwa tidak ada diskusi yang tidak patut dilakukan yang terjadi dalam pertemuan tersebut," ujar Clegg kepada wartawan dalam jumpa pers di London. "Dan, yang jauh lebih penting, dia (Cameron) tidak punya kewenangan, tidak bisa mempengaruhi, dan sama sekali tidak berperan dalam proses pengambilan keputusan itu sendiri (akuisisi BSkyB)," tambahnya.
LONDON - Tekanan atas Perdana Menteri (PM) Inggris David Cameron, 44, sebagai buntut terungkapnya skandal penyadapan telepon oleh tabloid News of
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News
JPNN VIDEO
BERITA LAINNYA
- Asia Oceania
Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan
Selasa, 26 November 2024 – 14:18 WIB - Timur Tengah
Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
Sabtu, 23 November 2024 – 16:46 WIB - Eropa
Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
Jumat, 22 November 2024 – 11:59 WIB - Timur Tengah
Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
Kamis, 21 November 2024 – 15:40 WIB
BERITA TERPOPULER
- ABC Indonesia
Siapa Saja Bali Nine, yang Akan Dipindahkan ke penjara Australia?
Selasa, 26 November 2024 – 23:20 WIB - Hukum
LBH Semarang Sebut Penembakan Sewenang-wenang oleh Polisi Tidak Bisa Dibenarkan apa pun Alasannya
Selasa, 26 November 2024 – 22:19 WIB - Pilkada
Sinyal Prabowo Dukung RIDO di Jakarta Sudah Kuat, Surat Jadi Buktinya
Selasa, 26 November 2024 – 21:41 WIB - Jatim Terkini
Warga Surabaya Usai Nyoblos Bisa Dapat Makan Gratis, Berikut Daftar Restorannya
Selasa, 26 November 2024 – 22:45 WIB - Pilkada
DPR Ingatkan Kesbangpol Batam Seusai Buat Surat Edaran Pengumpulan Data C1
Selasa, 26 November 2024 – 22:19 WIB