PM Mahathir Jadi Harapan Baru Keluarga Penumpang MH370
jpnn.com, KUALA LUMPUR - Pergantian rezim di Malaysia membawa harapan baru bagi keluarga para penumpang pesawat Malaysia Airlines MH370. Mereka berharap pemerintah baru yang dipimpin Mahathir Mohamad lebih terbuka soal pesawat yang hilang sejak tahun 8 Maret 2014 tersebut.
Sejauh ini, tidak ada keterangan jelas tentang hilangnya pesawat yang diawaki 12 warga negara Malaysia tersebut. Kotak hitam pesawat tidak pernah ditemukan dan rekaman komunikasi yang terjalin terlalu singkat untuk bisa dianalisis.
Namun, di bawah pemerintahan PM Mahathir Mohamad, Malaysia berjanji untuk memprioritaskan investigasi MH370.
”Ada terlalu banyak teori dan rumor yang sampai ke telinga saya. Saya tidak tahu mana yang benar dan mana yang tidak. Saya harap (Menlu) Julie Bishop bisa mendesak Malaysia untuk membagikan seluruh informasi yang mereka punya tentang MH370,” terang Danica Weeks, warga Australia yang suaminya menjadi korban. Melalui Australian Broadcasting Corp., dia meminta Australia lebih aktif mendesak Malaysia.
Pendapat yang sama dipaparkan Jiang Hui. Pria asal Tiongkok yang ibunya tercatat sebagai salah seorang penumpang MH370 itu berharap Malaysia lebih transparan.
”Jika pemerintahan yang lalu tidak mau menyampaikan informasi sebenarnya, saya harap pemerintahan yang baru ini lebih kooperatif,” ujarnya.
Sementara itu, Grace Nathan yang kehilangan ibunya dalam tragedi tersebut mendesak pemerintah Malaysia kembali melakukan pencarian. Dia tidak mau upaya pencarian pesawat berhenti.
”MH370 bukan sejarah. Pencarian masih bisa dilanjutkan,” desak perempuan berambut panjang tersebut.