PMKRI Setelah 75 Tahun, Ayo Kerja Bareng Wujudkan Bonum Commune
Oleh: Margareta Yunita Lani DomakingTuntutan itu mengikutsertakan adanya suatu kualitas akademis-intelektual yang cukup agar dapat menyumbangkan gagasan untuk perubahan.
Yang saya maksudkan kerja bareng-bareng itu bukan saja PMKRI secara internal, tetapi perkuat kembali dialog dalam Kelompok Cipayung Plus, perkokoh lagi kekuatan kelompok-kelompok Katolik seperti Pemuda Katolik, Ikatan Sarjana Katolik, Wanita Katolik Republik Indonesia, dan sebagainya.
Selain itu, dan ini yang paling penting, berjalan bersama-sama dengan dan di dalam Gereja demi terwujudnya kebaikan bersama (bonum communae) di negeri kita tercinta, Indonesia.
PMKRI bisa dan harus ambil peran sebagai motor dalam gerakan yang mewujudkan persatuan Indonesia.
Toh, sebelum-sebelumnya sudah pernah dilakukan. Misalnya, pada zaman kepemimpinan Ketua Presidium Angelo Wake Kako bersama dengan Kelompok Cipayung Plus dibikin Jambore Kebangsaan di mana para elite mahasiswa berbicara mengenai persatuan dan kesatuan bangsa serta kemandirian ekonomi mahasiswa.
Di zaman Ketua Presidium Juventus Prima Yoris Kago, PMKRI melakukan roadshow ke-15 kota di Indonesia untuk mengampanyekan gerakan "Kita Indonesia".
Sementara di zaman Ketua Presidium Benidiktus Papa, PMKRI terlibat dalam pembicaraan mengenai rasa kebangsaan dan krisis ekologis dalam terang iman Katolik yang dibingkai dalam "Catholic Milenial Summit".
Ini semua harus dilanjutkan dengan semangat dan energi yang baru dan besar dalam rangka memasyarakatkan Pancasila hingga menjadi suatu cara hidup (way of life) kita bangsa Indonesia.