Pol-Tracking Tempatkan Yusril Lebih Siap Dibanding Ical
Para Profesor Anggap Wiranto Paling Siap Jadi Capresjpnn.com - JAKARTA - Lembaga survei Pol-Tracking Institute memunculkan Ketua Umum Partai Hanura, Wiranto sebagai pimpinan partai politik (parpol) yang paling siap maju menjadi calon presiden (capres). Mengacu pada hasil survei Pol-Tracking Institute, capres Partai Hanura itu mendapat raihan tertinggi, yakni 7,09.
Survei Pol-Tracking dengan tema "Mengukur Kualitas Personal Para Kandidat Capres - Cawapres 2014" menyertakan seluruh ketua umum parpol peserta pemilu kecuali Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono yang tak memiliki peluang untuk menjadi capres. Pasalnya, SBY sudah dua periode menjabat sebagai presiden.
Di posisi kedua setelah Wiranto ada Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan skor rata-rata 7,08. "Kemudian disusul Ketua Umum DPP Partai Nasdem Surya Paloh dengan skor rata-rata 6,81," ujar Direktur Eksekutif Pol-Tracking Institute, Hanta Yuda dalam jumpa pers peluncuran hasil survei di Hotel JS Luwansa, Kuningan, Jakarta, Minggu (23/3).
Di posisi keempat ada Ketua Dewan Syuro Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra dengan skor 6,72. Selanjutnya disusul oleh Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) dengan skor 6,70 dan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Rajasa dengan skor 6,56.
Sedangkan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri hanya berada di posisi ketujuh dengan skor rata-rata 6,39. Kemudian ada nama Ketua umum PKPI Sutiyoso dengan skor 6,15, Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali dengan skor 6,06, Presiden PKS Anis Matta dengan skor 5,92 serta Ketua umum PKB Muhaimin Iskandar dengan skor 5,81.
"Karena itu, Wiranto dan Prabowo Subianto jika menggunakan kategori pimpinan tertinggi partai secara otoritas struktural dan kultural merupakan kandidat capres yang paling siap sebagai capres," papar Hanta.
Survei Pol-Tracking dilakukan pada periode Februari-Maret 2014. Survei melibatkan 330 guru besar atau profesor dari perguruan tinggi seluruh Indonesia sebagai responden. Namun, hanya 181 profesor yang bersedia dipublikasikan namanya sebagai responden atau juri penilai.
Skor diperoleh dengan memberi penilaian kepada setiap tokoh mengacu tujuh aspek dimensi. Antara lain integritas, visi dan gagasan, leadership dan keberanian mengambil keputusan, kompetensi dan kapabilitas, pengalaman dan prestasi kepemimpinan, kemampuan memimpin pemerintahan dan negara serta kemampuan memimpin koalisi partai politik di pemerintahan.(dil/jpnn)