Polda Metro Jaya Siapkan Rompi Khusus untuk Jurnalis Peliput Demo
jpnn.com, JAKARTA - Polda Metro Jaya menyiapkan rompi khusus untuk jurnalis peliput aksi unjuk rasa menolak Omnibus Law Cipta Kerja pada hari ini (13/10).
Langkah itu sebagai upaya mencegah kekerasan terhadap jurnalis sebagaimana terjadi saat aksi demo menolak Omnibus Law pada Kamis pekan lalu (8/10).
Menurut Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana, rompi itu sebagai pembeda antara jurnalis yang sedang bertugas dengan massa pedemo. Harapannya, polisi bisa membedakan bahwa jurnalis bukan bagian dari pengunjuk rasa.
"Kami melihat beberapa pengalaman ada rekan-rekan pers yang kemudian ikut diamankan oleh aparat keamanan. Sehingga dengan adanya rompi ini bisa membedakan rekan pers dengan orang pedemo, apalagi kelompok yang melakukan anarkistis ataupun kelompok Anarko," ujar Nana kepada wartawan, Selasa (13/10).
Nana menambahkan, Polda Metro Jaya telah menyiapkan 1.000 rompi untuk jurnalis peliput unjuk rasa. Menurutnya, rompi itu juga menjadi identitas khusus bagi profesi jurnalis.
"Untuk rekan-rekan pers ada seribu, biar kelihatan berbeda dengan aparat, berbeda dengan pedemo. Kemudian punya identitas sendiri," katanya.
Oleh karena itu Nana juga mengimbau jajarannya memperhatikan betul jurnalis yang mengenakan rompi khusus.
"Kamis udah memberitahukan kepada anggota untuk pers itu akan menggunakan rompi. Akan kami serahkan ke anggota pers. Jadi setiap ada kegiatan-kegiatan selalu menggunakan rompi tersebut," pungkas Nana Sudjana.(mcr3/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru: