Polisi Bantah Aksi Koboi di Senayan Dilakukan Oknum Petugas
jpnn.com, JAKARTA - Kapolsek Metro Tanah Abang, AKBP Lukman Cahyono membantah bahwa aksi koboi di Senayan Jakarta, pada Selasa (5/9) dilakukan oleh oknum petugas.
Meski polisi menemukan peluru kaliber 38 yang identik dengan peluru petugas, tapi Lukman menyebutkan bisa saja peluru itu didapatkan secara ilegal oleh sipil. "Belum diketahui (pemilik senjata). Masyarakat sipil juga bisa punya, tapi pembeliannya ilegal," kata Lukman saat dikonfirmasi, Senin (11/9).
Menurut Lukman, tak satu pun kesaksian dari sepuluh korban, pedagang, dan beberapa tukang parkir di kawasan Senayan yang bisa membantu pihak kepolisian mengungkap kasus ini. Apalagi kejadian aksi koboi yang bermula dari adu mulut antardua kelompok terjadi secara spontan.
"Sulitnya, mereka dalam keterangannya itu baru pertama datang ke situ jadi gak saling kenal," kata dia.
Dalam kasus ini, korban teridentifikasi berada di bawah pengaruh minuman keras. "Karena mabuk jadi ngomongnya melantur jadi saling tersinggung," ujar dia.
Pelaku penembakan dan aksi kejar-kejaran di Senayan yang melibatkan dua kelompok pemuda, masih belum terjawab hingga kini.
Terbaru, polisi menemukan peluru kaliber 38 yang masih menempel di kerangka bagian belakang mobil Avanza.
Awal kejadian bermula pada Selasa (5/9) sekitar pukul 02.00 WIB di kawasan Senayan. Hal ini bermula dari adu mulut dengan antarkelompok pemuda.