Polisi Hanya Sita Rp 6 Juta dari Komplotan Perampok Sadis Daan Mogot
jpnn.com, JAKARTA - Jajaran Polda Metro Jaya menggulung komplotan perampok yang menewaskan Davidson Tantono (30) di SPBU Daan Mogot, Jakarta Barat. Polisi juga menembak mati SFL yang berperan sebagai kapten atau pimpinan komplotan sekaligus eksekutor penembak David.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengungkapkan, polisi menyita sejumlah barang bukti dari komplotan itu. Namun, untuk uang Rp 350 juta milik David yang dirampok ternyata hanya tersisa Rp 6 juta.
"Ada uang hasil rampokan sebesar Rp 6 juta, selain itu ada dua buah telepon genggam milik pelaku dan jaket yang digunakan oleh pelaku SFL saat beraksi," kata Argo, Selasa (20/6).
Karenanya, polisi masih mengusut aliran uang hasil rampokan pada 9 Juni itu. "Saya juga belum dapat info lebih lengkap,” katanya.
Sebelumnya Tim Subdit Resmob dan Subdit Ranmor Polda Metro Jaya berupaya menangkap SFL pada Senin (19/6) malam di Banyuwangi, Jawa Timur. Namun, polisi terpaksa menembak mati SFL karena berupaya melawan.
Polisi juga menangkap dua orang lainya yang membantu SFL. Keduanya adalah NFR dan wanita berinisial RCL.
NFR berperan sebagai orang yang menghalangi upaya pengejaran saat SFL merampok. Sedangkan RCL merupakan pacar SFL yang juga berperan sebagai penyewa tempat untuk persembunyian komplotan penjahat sadis itu.
Tapi sebelum membekuk SFL, Polda Metro Jaya juga lebih dahulu melumpuhkan DTK, IR, TP dan M yang juga terlibat perampokan sadis di SPBU Daan Mogot. Salah satu pelaku yang berinisial IR juga tewas akibat melawan saat hendak ditangkap di Bogor, Jawa Barat.(elf/jpg)