Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Polisi Harus Tegas Kepada Pelaku Pembubaran Ibadah Natal di Bandung

Kamis, 08 Desember 2016 – 20:45 WIB
Polisi Harus Tegas Kepada Pelaku Pembubaran Ibadah Natal di Bandung - JPNN.COM
Sekelompok orang dari Ormas PAS masuk ke dalam gedung Sabuga meminta acara ibadah Natal dihentikan. Foto: twitter

jpnn.com - JAKARTA - Kelompok intoleran semakin lama semakin terorganisir dalam upaya merusak kebhinekaan yang menjadi konsensus berdirinya bangsa ini. 

Tragedi pembubaran paksa kegiatan ibadah Natal oleh sekelompok massa dengan menamakan diri Pembela Ahlus Sunnah (PAS) di Bandung, menjadi buktinya.

"Negara harus segera hadir mengatasi dengan tegas terhadap kelompok intoleran itu yang kian semakin nampak selalu hadir di depan matam" kata Ketua Umum DPN Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem), Wanto Sugito dalam keterangan beberapa saat lalu Kamis (8/12).

"Pancasila merupakan ideologi bangsa ini. Spirit dilahirkan Pancasila 1 Juni oleh Bung Karno, yang jika diserap menjadi ekasila yakni Goyong Royong harusnya menjadi pegangan komponen masyarakat, yang tentunya bangsa ini berdiri di atas semua golongan," saambung pria yang akrab disapa Klutuk.

Wanto mengingatkan, semua kelompok bangsa ini harus bisa saling menghargai. Khususnya terkait perayaan hari-besar keagamaan yang disakralkan setiap tahun. 

Di saat yang sama, polisi harus tegas kepada pelaku pembubaran kegiatan ibadah di Bandung. 

Karena perbuatan merintangi kegiatan keagamaan masuk delik pidana. 

"Dalih pelanggaran UU Penataan Ruang dan Peraturan Bersama Menteri Agama dan Mendagri yang dituduhkan pihak PAS yang menolak sangat tidak berdasar," demikian Wanto. (rmol/dil/jpnn)

JAKARTA - Kelompok intoleran semakin lama semakin terorganisir dalam upaya merusak kebhinekaan yang menjadi konsensus berdirinya bangsa ini. 

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close