Polisi Jaga Ketat Demo KNPB
Massa Desak Polda Papua Bebaskan Dua Orang Jurnalis Prancisjpnn.com - MANOKWARI - Aparat Polres Manokwari menjaga ketat aksi unjuk rasa massa Komite Nasional Papua Barat (KNPB) dan mahasiswa di Jalan Gunung Salju dekat kampus Unipa (Universitas Papua) Manokwari, Senin (13/10) pagi hingga sore.
Para pengunjuk rasa tak diizinkan longmarch dengan menggelar aksi di dalam kota dan hanya menyampaikan orasi di pertigaan beringin Amban. Bahkan Kapolres Manokwari AKBP Johnny Edizon Isir dan Wakapolres Kompol Tony Pantano mengawasi aksi unjuk rasa ini hingga bubar. Juga terlihat Danki Brimob, Wadanki Brimob, Kabag Ops Polres Manokwari, Kasat Reskrim, Kapolsek Amban Kompol Agustina Sineri serta sejumlah perwira Polri lainnya.
Untuk mengamankan aksi unjuk rasa KNPB dan mahasiswa ini, Polres menurunkan ratusan personel termasuk aparat Brimob bersenjata lengkap. Pasukan anti huru-hara disiagakan di lokasi.
Demo massa KNPB dan mahasiswa ini, menuntut Polda Papua agar melepas dua jurnalis Prancis yang saat ini ditahan dan diproses hukum. Mereka menilai, penangkapan terhadap wartawan merupakan bentuk pelanggaran demokrasi dan hak asasi manusia. "Wartawan itu dilindungi dalam melaksanakan tugas. Kami minta Polda segera bebaskan mereka,’’ ujar salah seorang koordinator aksi, kepada Radar Sorong (Grup JPNN).
Massa KNPB yang umumnya mahasiswa Unipa ini mulai berkumpul sejak pagi di pertigaan beringin Amban. Mereka berencana melanjutkan aksi unjuk rasa di dalam kota dengan terlebih dahulu menggelar longmarch dari Amban.
Namun, niat massa dicegah aparat kepolisian. Kapolres tak mengizinkan massa turun ke jalan. Polisi sempat mengarahkan massa agar menggelar aksi di lapangan Amban, namun ditolak. Massa tetap bertahan di pertigaan beringin dan membuat pembatas menggunakan tali rafia.
Dalam aksinya, massa membawa serta beberapa spanduk dan pamflet serta atribut KNPB. Salah satu spanduk membuat foto dua jurnalis Prancis, Thomas Dandois dan Valentine Bourrat, disampingnya membuat bendera Bintang Kejora. Spanduk tersebut memuat tulisan ‘’Penangkapan dan Penahanan Dua Jurnalis asal Prancis Thomas Dandois dan Valentine Bourrat dan mendesak pemerintah Indonesia segera membebaskan dua jurnalis Asing Tersebut’’.
Selain menuntut pembebasan dua jurnalis asal Prancis, massa KNPB juga menuntut referendum bagi kemerdekaan Papua. Pada salah satu spanduk, KNPB menyampaikan ucapan terima kasih kepada Perdana Menteri Vanuatu Mr Joe Natuman yang telah mengangkat isu West Papua dalam sidang tahun PBB 2014.