Polisi Jerman Geledah Sejumlah Masjid di Bulan Ramadan, Ada Apa?
jpnn.com, BERLIN - Kepolisian Jerman menggeledah asosiasi masjid di empat kota setelah melarang semua kegiatan Hizbullah di negara tersebut, Kamis (30/4). Aparat keamanan meyakini 1.050 orang di Jerman merupakan bagian dari gerakan garis keras di bawah naungan Hizbullah.
Israel dan Amerika Serikat telah mendorong Jerman melarang Hizbullah. Jerman sebelumnya memberi perlakuan berbeda kepada sayap politik Hizbullah dan unit militernya yang bertempur bersama tentara Presiden Bashar al-Assad di Suriah.
Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Jerman, Horst Seehofer menyatakan pemerintah melarang kegiatan Hizbullah. "Meskipun pada saat krisis, hukum akan tetap berlaku," tulis Seehofer lewat media sosial Twitter.
Sejumlah organisasi Yahudi menyambut keputusan Pemerintah Jerman itu. "Ini adalah keputusan Jerman yang penting, sangat dinanti, dan disambut baik," kata Kepala Komite Jemaat Yahudi Amerika Serikat, David Harris.
"Kami sekarang berharap negara-negara Eropa lain dapat melihat keputusan Pemerintah Jerman dan memiliki pemahaman sama mengenai sifat asli Hizbullah," kata Harris.
Sementara itu, Uni Eropa (EU) menetapkan sayap militer Hizbullah sebagai organisasi teroris, tetapi itu tidak berlaku untuk sayap politiknya.
Parlemen pada Desember tahun lalu menyetujui usulan yang mendesak pemerintah di bawah pimpinan Kanselir Angela Merkel untuk melarang seluruh aktivitas Hizbollah di wilayah Jerman. Parlemen Jerman menyebut Hizbullah melakukan aktivitas terorisme khususnya di Suriah.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo saat mengunjungi Berlin tahun lalu menyampaikan harapan bahwa Jerman dapat mengikuti langkah Inggris melarang Hizbullah.