Polisi Tangkap Jenderal Bedeng Buron Kasus Pembacokan
jpnn.com - JAKARTA UTARA - Polisi akhirnya berhasil meringkus Handika, 20, buron kasus pembacokan pemuda di Kalibaru, Cilincing, pada 9 Februari 2013. Selain masuk daftar pencarian orang (DPO), Handika dikenal sebagai biang keladi dari setiap tawuran antarwarga yang kerap terjadi di Cilincing. Karena itu, dia dijuluki Jenderal Bedeng.
Handika masuk DPO Polsek Cilincing lebih dari setahun. Setelah membacok M. Tauwakal, 22, pada 9 Pebruari 2013, Handika memilih buron dan bekerja sebagai pelaut. Sementara itu, pembacokan tersebut terjadi di area pembakaran mayat atau krematorium RT 04/RW 01, Kalibaru, Cilincing.
Pemuda itu nekad membacok korban karena dendam. “Korban pernah membacok teman saya saat tawuran. Karena itu, saya berinisiatif membalas dendam,” ujar Handika di hadapan penyidik Polsek Cilincing.
Pembacokan tersebut sejatinya telah direncanakan. Dia diketahui telah menyiapkan sebilah celurit dan mengintai ke mana pun korban pergi. Kebetulan, korban dan seorang temannya berada di area krematorium Cilincing. Mereka tengah berfoto-foto ketika itu.
Saat lengah, Handika mengayunkan celurit dari belakang hingga mengenai punggung korban sampai sobek. Melihat korban tersungkur dengan bersimbah darah, tersangka lantas kabur dan membuang celurit ke saluran air.
Teman korban langsung berteriak minta tolong. Warga sekitar lantas berbondong-bondong datang ke TKP dan membawanya ke RSUD Koja. Untungnya, nyawa korban bisa diselamatkan. Meski peristiwa tersebut telah berjalan hampir dua tahun, proses hukumnya tetap bergulir. Sebab, korban melaporkan kejadian itu ke polisi.
Kapolsek Cilincing Kompol Nahrowi menyatakan, Handika merupakan provokator dalam setiap tawuran atau keributan dengan warga kampung lain. “Dia sering disebut Jenderal Bedeng. Sebab, dia disegani dan selalu meresahkan warga,” kata Nahrowi kemarin (6/4). (all/ilo/c15/any)