Polisi Ungkap Fakta Baru Kasus Kematian Anak Tamara Tyasmara, Astaga
jpnn.com, JAKARTA - Polda Metro Jaya masih terus melakukan penyidikan atas kasus kematian putra Tamara Tyasmara, Dante alias RA.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya Kombes Pol Wira Satya Triputra mengungkapkan, alasan tersangka YA membenamkan kepala korban RA.
Kepada polisi, YA mengaku hanya ingin melatih pernapasan korban RA.
"Tersangka beralasan melatih pernapasan dengan latihan pernapasan itu di BAP. Namun, itu akan kami compare dengan keterangan saksi dan ahli," ujar Wira Satya Triputra di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (12/2).
Dia mengatakan, YA membenamkan kepala korban sebanyak 12 kali dengan durasi bervariatif, antara lain 14 detik, 24 detik, 4 detik, 2 detik, 26 detik, 4 detik, 21 detik, 7 detik, 17 detik, 8 detik, dan 26 detik, dan terakhir 54 detik.
Adapun alasan YA membenamkan kepala korban dengan durasi variatif lantaran khawatir aksinya ketahuan oleh orang lain.
"Kenapa durasinya beda-beda, di dalam hasil analisis video ada indikasi bahwa di durasi pendek ditenggelamkan ada life guard yang ikut melihat," tutur Wira.
"Kenapa sebentar karena life guard melihat atau pas lewat," sambungnya.