Politik Tak Stabil, Pertumbuhan SHARP Menurun
jpnn.com - jpnn.com -Pertumbuhan industri elektronik SHARP Indonesia khususnya alat-alat rumah tangga, mengalami penurunan sebesar 2,7 persen di tahun 2016.
Menurut National Sales General Manager PT SHARP Electronics Indonesia, Andri Adi Utomo, penurunan tersebut disebabkan karena isu politik dan ekonomi yang tak stabil di tahun 2016.
Di antara isu yang dimaksud seperti, dampak pengenaan pajak barang mewah dan tax amnesty. "Isu politik yang sempat memanas pada tiga bulan terakhir jelang pergantian tahun, juga berdampak pada penjualan SHARP. Kemudian tax amnesty membuat dealer-dealer besar menahan diri melakukan penyerapan untuk menyelesaikan masalah perpajakan barang mewag," kata Andri, saat presentasi strategi perusahaan Sharp 2017 di Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (25/1).
Andri menjelaskan, secara nasional pasar elektronik SHARP pada tahun 2016 mencapai Rp 10,5 triliun. Berbeda tipis dibandingkan tahun 2015 yakni Rp 10,8 triliun.
Meski pasar industri turun, ia mengklaim bahwa SHARP tetap sukses membukukan kenaikan penjualan yakni dari Rp 2,047 triliun menjadi Rp 2,072 triliun.
"Saya lihat masih ada optimisme di tahun ini. Terlebih pemerintah terus menunjukan komitmennya untuk pembangunan infrastruktur sehingga bisa memacu ekonomi daerah. Belum lagi keberhasilan program pengampunan pajak, saya yakin industri elektronik rumah tangga bakal terkena dampak positif," tandasnya dengan nada optimis. (mg5/jpnn)