Politik Thailand Berubah Cepat
Samak Sundaravej Mendadak Menolak Dicalonkan KembaliMinggu, 14 September 2008 – 11:22 WIB
Padahal, Samak sempat ngotot untuk kembali ke tampuk pimpinan setelah dirinya didepak dari jabatannya sebagai perdana menteri (PM) oleh Mahkamah Konstitusi. Akibatnya, dia justru menjadi terisolasi dan ditinggalkan teman-teman yang mendukungnya. Termasuk partai-partai anggota koalisi pemerintahan.
’’Sejak saat ini, setiap keputusan bergantung pada PPP,’’ ujar dia.
Langkah Samak itu langsung direspon anggota Parlemen dari koalisi pemerintah dengan mengadakan sidang. Meskipun demikian, mereka belum menentukan kandidat pengganti Samak. Sidang penentuan kandidat baru akan mereka adakan Senin (15/9), menyusul diundurnya pemilihan PM oleh Parlemen menjadi Rabu (17/9). Seperti diberitakan, sejatinya pemilihan PM oleh Parlemen dilakukan Jumat (12/9). Tapi, lantaran yang hadir di Parlemen tidak mencapai kworum, maka Ketua Parlemen Chai Chidchob pun menundanya.
Pengunduran diri Samak itu cukup bisa dipahami. Anggota Kehormatan PPP Somsak Kietsuranont menuturkan bahwa hal itu cukup dipengaruhi situasi sidang Parlemen Jumat (12/9) pagi yang lengang. Itu menunjukkan bahwa mayoritas anggota Parlemen kompak memboikot pemilihan Samak.
Dengan penolakan Samak ini, PPP harus “bergerilya” lagi menentukan kandidat PM-nya. Politisi jago masak itu juga harus memilih salah satu tokoh senior PPP sebagai kandidat PM. Ada tiga pilihan yang bisa dipilih Samak. Yakni Wakil PPP Somchai Wongsawat dan Sompong Amornwiwat, atau Sekjen PPP Surapong Suebwonglee.
Mereka pun harus mengesampingkan egoismenya supaya kandidatnya bisa diterima semua pihak. Bila tidak, tidak menutup kemungkinan kasus pemboikotan seperti yang dialami Samak akan terulang.