Politikus Gerindra: Jangan Sampai Kasus Hermansyah Melempem Seperti Novel
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR, Wenny Warouw mendesak Polri menangkap pembacok pakar teknologi informasi (TI) Hermansyah, di Tol Jagorawi, Jakarta Timur, Minggu (9/7).
Menurut Wenny, ini merupakan pekerjaan rumah (PR) kedua Polri setelah sebelumnya tidak berhasil mengungkap kejahatan penyiraman air keras kepada penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.
"Soal kasus Hermansyah itu PR kedua setelah kasus Baswedan melempem. Jangan jalan di tempat," kata Wenny di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (11/7).
Politikus Partai Gerindra itu mengingatkan, kasus Hermansyah maupun Novel jangan dianggap remeh. Dia menegaskan lagi jangan sampai penyidikan kedua kasus ini melempem.
"Kejahatan jalanan jangan dipandang enteng. Apalagi kita tidak tahu modus operandinya apa, siapa aktor di belakang ini. Itu semua harus dibuka," katanya.
Dia tidak ingin berandai-andai soal motif kedua kejahatan yang hampir mirip itu. Sebagai purnawirawan Polri, Wenny menegaskan, semuanya harus didasarkan pada bukti-bukti yang kuat. "Makanya saya minta kepada polisi percepat gerakan penyidikan. Olah TKP (tempat kejadian perkara) yang benar, gali informasi termasuk dari keluarga," paparnya.
Selain itu, Wenny menegaskan, masyarakat harus memberi kewenangan kepada Polri untuk menuntaskan kasus ini. (boy/jpnn)