Politikus Gerindra Tuding Isu Gaji PNS dan Honorer Politis
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi II DPR Ahmad Riza Patria menilai rencana kenaikan gaji PNS dan pengangkatan guru honorer menjadi CPNS sarat dengan muatan politis.
Politikus Partai Gerindra ini tidak asal tuding. Dia menyampaikan alasan, pertama isu ini menurutnya sudah masuk dalam janji kampanye Jokowi-JK pada Pilpres 2014.
Selain berjanji mengangkat honorer menjadi CPNS, meningkatkan kesejahteraan PNS, TNI dan Polri, juga menjanjikan mengangkat perangkat desa menjadi PNS.
"Tapi ini tidak. Sejak dilantik menjadi presiden sampai hari ini janji-janji tersebut tidak direalisasikan dengan berbagai alasan," ucap Riza kepada JPNN, Sabtu (3/3).
Nah, sekarang begitu memasuki tahun politik, pemerintah mulai berpikir bahwa jumlah PNS maupun tenaga honorer itu banyak, ada 439 ribu honorer. Belum lagi PNS yang mencapai jutaan orang.
"Kalau sekarang pemerintah baru akan menaikkan gaji PNS tahun depan, dan mengangkat tenaga honorer, sementara tahun depan itu tahun politik pileg dan pilpres, ya memang tidak bisa lepas dari rekayasa politik. Ini tidak lepas dari kepentingan-kepentingan politik," tuturnya.
Karena itu Ketua DPP Gerindra ini menyayangkan isu ini secara tiba-tiba digoreng lagi di pengujung masa jabatan lima tahunan. Sebab, pemerintah seharusnya telah menjalankan janji-janji politik tersebut sejak menjabat pada 2014 lalu.
Seharusnya pemerintah sejak menjabat pada 2014 sudah membuat perencanaan dan mengimplementasikannya secara bertahap. Baik kenaikan gaji PNS, hingga pengangkatan honorer.