Politikus PAN Ini Tolak Dampingi Arinal di Pilgub Lampung
Soal surat rekomendasi tim Pilkada Pusat DPP PAN terhadap Arinal, Bachtiar menanggapi santai. Menurut dia, itu bukan surat keputusan (SK). Di mana dalam surat rekomendasi itu, Arinal antara lain bertugas mencari pasangan dan partai politik (parpol) koalisi.
DPP PAN juga akan melihat peluang menang dari pasangan dan parpol yang dipilih Arinal kelak.
’’Kira-kira menang nggak? Pasti dipertimbangkan oleh ketua DPP. Ketua umum PAN itu adalah ketua MPR RI, nggak mungkin kalau nggak teliti. Ingat ya, itu kan rekom, belum SK. Sekadar kasih kepercayaan Arinal untuk mencari pasangan dan parpol koalisi,” kata mantan bupati Tulangbawang Barat ini.
Bachtiar pun menanggapi santai atas terbitnya rekomendasi tersebut.
’’Tidak ada yang istimewa kalau saya menangkapnya demikian. Itu sekarang jadi heboh karena dari cara menerimanya tidak dengan kepala dingin. Kalau saya sebagai ketua DPW, itu haknya DPP yang ambil keputusan untuk calon kepala daerah. Kenapa kita ribut dan harus kaget? Kalau kewenangan ada dengan saya, yang kaget pasti Ridho, kenapa kok saya mengambil cagub Arinal. Ridho, saya rasa juga biasa-biasa menanggapi ini. Karena kita punya komitmen,” ujarnya.
Bachtiar pun masih berpedoman pada pernyataan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Selasa (12/9). Yakni PAN akan memutuskan cagub paling lama pada 26 September atau dua pekan setelah dia dan tim pilkada DPW PAN Lampung menyerahkan nama-nama pendaftar cagub-cawagub ke DPP PAN.
Nama cagub yang akan diusung sepenuhnya merupakan pertimbangan ketua umum dan pengurus DPP. Di mana, pimpinan partai juga akan melihat respons di lapangan soal rekomendasi terhadap Arinal tersebut. Hal ini karena ketua umum akan mendukung orang yang mampu untuk menang. Bukan hanya sebatas menjadikan cagub.
“Saya rasa, pemikiran ketua umum dengan saya nggak beda. Yaitu orang yang kita dukung dengan harapan bisa menang,” ujarnya.